Warga Desa Kadai, Kecamatan Mare menyampaikan aspirasi di DPRD Bone (foto: Istimewa)
TIMURKOTA.COM, BONE-
Langkanya pupuk di Kabupaten Bone yang membuat petani menjerit ditanggapi Anggota DPRD Kabupaten Bone.
Menurutnya, pupuk semestinya tidak ada lagi masalah. Apalagi menyangkut soal keterbatasan stok. Pasalnya jauh-jauh hari pasangan Tafa'dal telah memasukkan pada visi misinya bahkan sebelum terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
Namun, Anggota DPRD Bone, Andi Herianto Bausad bersama Fahri Rusli yang menerima aspirasi tersebut mengaku menemukan fakta di lapangan menunjukkan bahwa permasalahan pupuk dikeluhkan hampir di semua wilayah di Bone.
"Masalah pupuk kami juga banyak dapatkan saat reses ke desa-desa. Padahal Pupuk Murah dan Merata merupakan visi misi Tafa'dal (julukan) pasangan Bupati Bone, Fahsar Mahdin Padjalangi bersama wakilnya Ambo Dalle," katanya.
"Saya selaku kepala desa tidak punya kemampuan untuk mengatasi masalah pupuk. Dengan mendampingi warga saya menyampaikan aspirasi ke dewan terhormat semoga bisa mengurangi dosa ini," kata, Andi Hikmat SM, ST, Kepala Desa Kadai, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sambil berlinang air mata saat menyampaikan aspirasi di DPRD Kabupaten Bone.
Andi Hikmat mengatakan, sudah tidak tahu mau mengadu kemana lagi. Pasalnya pengecer dan distributor hingga Dinas Pertanian telah disambangi namun tak ada solusi yang didapatkan.
"Solusi satu-satunya adalah bapak dewan yang terhormat. Kebutuhan kami sangat mendesak, kalau sampai Januari 2021 belum ada maka padi kami yang ratusan hektar terancam gagal panen," katanya lagi menjelaskan, Rabu (23/12/20).
Masih Andi Hikmat melanjutkan, hampir setiap tahun kuota pupuk di desanya selalu tak terpenuhi. Untuk saat ini kata dia, dari 53 ton pupuk dibutuhkan, baru 20 ton yang terpenuhi.
"Saat ini paling mendesak 10 ton urea dan 20 ton Phonska. Jika ini tak terpenuhi, padi yang sudah ditanam sejak bulan lalu terancam gagal panen. Apalagi sekarang sudah ada beberapa padi menguning dan daunnya mulai berwarna putih," Andi Hikmat melanjutkan.
Sementara, Fahri Rusli berjanji akan melanjutkan aspirasi warga tersebut ke pimpinan DPRD Bone.
"Setelah itu akan ditangani Komisi II untuk rapat bersama dinas terkait guna mencarikan solusi," ujarnya.