Oliolie (foto: Instagram @oli_olie) |
TIMURKOTA.COM, BALI-
Menjadi orang asli Bali pertama jadi cover di salah satu majalah dewasa menjadi hal tak terduga bagi model cantik Oliolie.
Menurut wanita kelahiran 26 Juli 1996 ini majalah dewasa terlalu tinggi bagi dirinya. Apalagi dirinya harus berangkat ke Jakarta.
"Awalnya saya dihubungi melalui pesan instagram dari pihak majalah. Mendapat pesan seperti itu rasanya sulit langsung percaya." Kata model yang memulai karir pada event hingrilfriends 2017 ini.
Oliolie (foto: Instagram @oli_olie) |
Hal yang membuat dirinya makin yakin berkarir di Jakarta setelah pihak Majalah menyampaikan bahwa dirinyalah orang Bali pertama yang mendapat kesempatan besar tampil di majallah tersebut.
"Karena tim majalah menyebutkan oli model pertama dari Bali yang ada di majalah itu. Yang pasti kesannya campur aduk, Antara takut dan senang." Urainya.
Namun seperti kata pepatah, lebih sulit mempertahankan ketimbang merebut. Menurut Oli, dirinya tak pernah berpuas diri dengan sederet prestasi yang diraih.
Dirinya akan terus berjuang untuk berkiprah di Ibu Kota.
"Harapan ke depan, semoga masih diperhitungkan di dunia model khusunya photografi ya, karena tiap tahun pasti ada muncul model baru. Heee dan harapan terbesar bisa stay dan berkarir di Jakatra jadi gak bolak Bali Jakarta lagi." Ujar dia dengan ramah.
Oliolie ikut menanggapi maraknya generasi muda yang menyalahgunakan media sosial untuk menyerang orang lain dan menyebar hoax.
Oliolie (foto: Instagram @oli_olie) |
"Pesan buat generasi muda Bali pergunakan sosial media sebaik mungkin. Jangan gunakan sosial media untuk hal hal yang merugikan orang. Seperti hate coment atau melakukan tindakan aneh demi perhatian. Dan semoga pemuda bali makin cinta sama budayanya," harap wanita yang mengaku mendambakan pria bule ini.
Sebagai model, Oliolie mengaku kerap mendapat pria iseng. Namun dirinya menanggapi biasa dan hal seperti itu kata dia tak perlu direspon secara berlebihan.
"Hadapi lelaki iseng itu gak maslah sih buat Oli. Gak pernah masukin ke hati, mereka iseng juga karena objek yang menantang. Sekarang tergantung kita. No respon, cara terbaik buat mengendalikan mereka. Kalau direspon mau sampai kapan?. Yang iseng gk 1/2 orang. Jadi ya no respon aja tingkah mereka ,dijamin merka gak bakal terus-terusan iseng," katanya lagi mengakhiri pembicaraan.
***